SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende kembali mengadakan bulan pagelaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini akan berlangsung selama 1 bulan pada bulan Oktober tahun 2023. Bulan P5 ini akan diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII dan VIII, sedangkan kelas IX bulan integrasi. Perbedaan nama projek ini disebabkan karena kelas VII dan VIII mengikuti kurikulum merdeka sedangkan kelas IX masih mengikuti kurikulum 2013. Beberapa hal berkaitan dengan bulan P5 dan Integrasi secara detail akan diuraikan berikut ini:
Tema umum projek P5 untuk kelas VII semester ganjil 2023 adalah Kearifan dalam Kebhinekaan. Tujuan dari projek ini adalah peserta didik mengenal aneka budaya daerah NTT dan menanamkan rasa cinta akan keanekaragaman budaya. Beberapa tahap atau langkah-langkah kegiatan dalam projek ini adalah: pertama, literasi; kedua, perencanaan; ketiga, proses dan pementasan. Bentuk pentasan untuk projek ini adalah pameran makanan khas daerah NTT, pameran papan aksi serta pentas seni budaya daerah NTT seperti drama, lagu dan tarian daerah. Elemen P5 yang ingin dikembangkan dalam projek ini adalah berkebhinekaan global dan kreatif. “Dengan projek ini, peserta didik dipacu untuk secara kritis menggali informasi, kemudian mampu mengenal dan mencintai kebudayaan. Pada akhirnya peserta didik arif dan bijaksana dalam pikiran, perkataan dan perbuatan untuk melestarikan budaya daerah”, kata Tin Runu sebagai koordinator kegiatan P5 kelas VII.
Projek P5 untuk kelas VIII digelar dalam 2 projek dengan tema masing-masing. Tema projek satu yakni “Keluarga Hebat, Keluarga Hangat”. Tujuan dari projek ini yakni membentuk norma dan perilaku remaja, melalui kebersamaan dalam keluarga. Elemen P5 yang ingin dikembangkan dalam projek ini adalah mengembangkan kemampuan beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, berkebhinekaan global dan bernalar kritis. Langkah-langkah yang akan ditempuh demi kelancaran projek ini adalah, pertama, kenali dan selidiki. Tahap ini peserta didik diarahkan untuk mengenal dan menggali informasi tentang indahnya kebersamaan dalam keluarga, pentingnya kebersamaan dalam keluarga, peran aktif anggota keluarga dalam menjaga keharmonisan keluarga, cara menjaga keharmonisan dan kebersamaan dalam keluarga. Kedua, lakukan. Peserta didik merancang, mengambil gambar dan mengedit film pendek dokumenter “Keluarga Hebat, Keluarga Hangat”. Ketiga, genapi. Peserta didik membuat refleksi dalam bentuk poster pesan bermakna kemudian menguploud lewat google drive dan mempromosikan poster di media sosial.
Kemudian tema projek kedua adalah Asyik Tanpa Mengusik – Berwarna, Berbeda, Bersaudara. Tujuan dari projek ini adalah mengembangkan kemampuan berakhlak mulia, berkebhinekaan global dan bernalar kritis, meminimalisir maraknya perundungan di kalangan remaja. Tahap-tahap yang akan dilalui dalam projek ini adalah, pertama, kenali dan selidiki. Peserta didik mengenal dan menggali informasi tentang perundungan, aneka perundungan, penyebab dan cara mengatasi perundungan. Kedua, lakukan. Peserta didik menyusun naskah, berlatih teater dan menampilkan teater. Ketiga, genapi. Peserta didik menangkap makna di balik teater yang dipentaskan sebagai bentuk refleksi diri. “Projek ini sungguh-sungguh membantu peserta didik memahami bahwa keluarga adalah tempat pertama dan utama dalam hal pembentukkan karakter, norma dan perilaku seorang remaja. Selanjutnya dalam projek kedua, peserta didik berefleksi menerapakan norma dan perilaku baik yang diperoleh dari keluarga dan kemudian diimplementasikan dalam pergaulan sehari-hari”, kata Yohana Jala sebagai koordinator P5 kelas VIII.
Untuk integrasi kelas IX, mengusung tema besar yakni Gaya Hidup Berkelanjutan. Tujuan projek ini adalah peserta didik lebih mencintai dan peduli dengan lingkungan. Langkah-langkah kegiatan untuk projek ini adalah literasi, perencanaan, aksi (melakukan-membuat), presentasi, refleksi dan evaluasi. Sasaran akhir yakni, peserta didik mampu mencintai dan peduli akan lingkungan dengan aksi nyata seperti, membuang sampah pada tempatnya, pemilahan sampah, pengolahan sampah dengan pemanfaatan kembali sampah dengan mendaur ulang. Untuk mendukung projek ini, pihak sekolah telah melakukan kerja sama dengan komunitas Trash Hero, yang hadir sebagai pamateri untuk memberikan trik atau bekal yang menunjang tercapainya projek ini.
Nilai-nilai Serviam yang ingin dikembangkan melalui projek ini adalah cinta dan belas kasih serta semangat persatuan. Vinsen Koten sebagai koordinator integrasi kelas IX mengemukakan bahwa kegiatan intergrasi ini sangat membantu peserta didik dalam belajar mandiri, bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan problem sederhana yang terjadi dalam kelompok masing-masing.
Demikian beberapa agenda kegiatan P5 dan integrasi tingkat SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende tahun 2023. Titik akhir yang kiranya akan menjadi tujuan bersama dari seluruh kegiatan ini adalah Penguatan Karakter Pancasila dan Menumbuhkan Nilai-nilai Serviam di dalam diri setiap pribadi (peserta didik dan seluruh stakeholder yang ada di lingkungan sekolah).