Kunjungan SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende Ke Pondok Pesantren Walisanga Ende “Sebuah Sikap Toleransi yang Patut dilestarikan”.

Suster kepala sekolah SMP Swasta Katolik St Ursula Ende, Sr. Maria Goreti Lopa,OSU bersama  para guru dan anggota Osis SMP St. Ursula Ende mengunjungi Pondok Pesantren Walisanga Ende, Sabtu (09/09/2022) dan diterima langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Walisanga Ende, Siti Halimah Assadiah dan salah seorang frater yang sedang menjalankan masa prakteknya di Pondok Pesantren Walisanga Ende, Fr. Evans Kaha, SVD.

Kunjungan yang dilakukan ini merupakan salah satu program Pastoral Sekolah Kampus. Dalam kunjungan ini juga, OSIS SMP St. Ursula memberikan sedikit sumbangan berupa kebutuhan-kebutuhan harian para santri. Ibu Siti Halimah mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas kunjungan ini. “ saya bahagia sekali bisa dikunjungi seperti ini. Ini artinya bahwa masih ada banyak sekali orang yang masih menaruh peduli terhadap kami di sini. Tuhan itu baik sekali, Ia merancang segalanya itu indah pada waktunya” Ungkap Ibu Siti.

Suster Kepala Sekolah SMPK St. Ursula Ende, Sr. Maria Goreti Lopa juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap perjuangan Ibu Siti dalam menjaga keutuhan dan perkembangan Pondok Pesantren Walisanga Ende “sungguh luar biasa spirit yang dibangun di dalam diri Ibu Siti. Semoga ini mampu menjadi contoh bagi semua orang untuk dapat memperjuangkan keutuhan hidup manusia yang kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar”. Ungkap Sr. Maria.

Kepala Sekolah SMPK St. Ursula Ende & Ketua Yayasan Pondok Pesantren Walisanga

Kunjungan ini sekaligus mau menyadarkan kita akan pentingnya hidup dalam toleransi antar umat beragama. Bahwa di tengah runyamnya relasi sosial yang lahir dari rahim fanatisme, anarkisme dan primordialisme, toh masih ada mercusuar harapan yang di bangun oleh segelintir orang melalui dialog dan kerjasama. Mudah-mudahan manusia semakin mampu untuk menerima kemajemukan sebagai kekayaan bersama yang perlu diapresiasi. Betapa tidak. Keanekaragaman adalah sunnatullah, pemberian dari Allah sang pencipta, dan bukan kehendak manusia. Jika demikian, maka salah satu indikator keimanan adalah kesanggupan dalam menerima dan menghormati karya sang pencipta.