Penulis: Maria Yohana Jala, SS
SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende menyelenggarakan kegiatan Serviamors Art Day – Gelar Karya P5, dengan mengusung tema “Be Different, Be Unite, Be Grateful”. Kegiatan ini diselenggarakan di halaman sekolah, pada hari Jumat, 3 November 2023. Acara yang dibuka langsung oleh Bupati Ende, Djafar Achmad dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Ende, Mensy Tiwe , turut dihadiri juga oleh Plt Asisten II Setda Ende, Kanis Poto dan juga Ketua PPK Ende Mastuti Djafar. Mereka diterima oleh Suster Kepala SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende, Sr. Herlina Helena Simanjorang, OSU, SPd, MM dan disambut dengan tarian dan bhea oleh para peserta didik di sekolah tersebut.
Dalam acara tersebut, siswa SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende memamerkan sejumlah kuliner lokal hasil olahan mereka sendiri, mementaskan kesenian yang mereka persiapkan sendiri dan juga menjajakan makanan lokal hasil buatan sendiri pada sejumlah meja-meja.
“Be Different, Be Unite, Be Grateful” juga merupakan bagian dari aksi nyata siswa dalam mengimplementasikan dan mengkonkretkan Core Value Rencana Strategis Pendidikan di SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende yaitu ‘The School of Humanist and Sophisticated Leaders‘– Sekolah yang mempersiapkan peserta didik menjadi pribadi yang bisa memimpin, berjiwa humanis tetapi juga cerdas dan berwawasan global.
Pada kesempatan itu Bupati Ende, Djafar Achmad dalam sambutannya mengatakan, apa yang telah ditampilkan oleh para siswa di sekolah tersebut menunjukkan bahwa pendidikan di Ende telah berada di level nasional.
“Karena hari ini mereka sudah menampilkan kreativitas. Jadi kita bukan lagi pemain lokal tetapi sudah di level nasional,” ungkapnya.
Menurutnya, karya P5 yang telah dihasilkan oleh para siswa tersebut menunjukkan bahwa anak-anak Ende memiliki kreativitas tinggi. Bahkan apa yang ditampilkan tersebut menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Ende sudah semakin baik.
Setali tiga uang dengan Bapak Bupati Ende, Kadis P dan K Ende, Mensy Tiwe mengatakan, pendidikan Indonesia saat ini sudah mengalami transformasi. Jika sebelumnya hanya berfokus pada pengetahuan saja, saat ini pendidikan sudah mulai berfokus pada kreativitas siswa. Menurutnya, gelar karya P5 tersebut merupakan buah dari kreativitas para siswa dalam mengikuti pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.
“Jadi makanan yang para siswa pamerkan ini bukan hanya bernilai ekonomis saja tetapi memperhatikan aspek kesehatan dari makanan itu sendiri. Sehingga ketika mereka keluar dari sekolah ini minimal mereka sudah punya bayangan melakukan sesuatu untuk masa depan mereka,” ujarnya.
Usai peninjauan pameran, Suster Kepala SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende, Sr. Lina, OSU mengungkapkan bahwa, karya P5 tersebut merupakan hasil belajar siswa selama ini. Karya P5 tersebut semakin nyata jika disaksikan langsung oleh para orangtua siswa. “Mereka memamerkan makanan lokal, mereka juga menampilkan seni musik dan drama yang ada kaitannya dengan budaya,” ungkapnya. Ia menambahkan, SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende juga menjadi salah satu sekolah yang melaksanakan kurikulum merdeka, sehingga sekolah tersebut wajib memamerkan karya P5. Dari P5 tersebut para siswa dilatih untuk bisa menghasilkan karya yang bernilai ekonomi tinggi.
“Jadi makanan yang para siswa pamerkan ini bukan hanya bernilai ekonomis saja tetapi memperhatikan aspek kesehatan dari makanan itu sendiri. Sehingga ketika mereka keluar dari sekolah ini minimal mereka sudah punya bayangan melakukan sesuatu untuk masa depan mereka,” ujarnya.
Selain dihadiri dan didukung oleh para tamu dan undangan, kegiatan ini juga didukung oleh support system utama SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende yakni Yayasan Nusa Taruni Bhakti dan Para Orang Tua / Wali Murid SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende. Para orang tua bahkan tidak beranjak hingga acara usai.”Kami sangat terharu dan bangga, sekelas anak SMP bisa tampil, bisa berbicara dengan berani di depan umum dengan percaya diri dan kristis Kegiatan P5 sangat bagus dan bermanfaat bagi siswa dalam pembentukan karakter, keberanian, kekreatifan, kemandirian, kerja sama solid, mengembangkan minat berwirausaha, dan menjadikan siswa menghargai budaya sendiri dan budaya dari daerah lain dengan semangat Bhineka Tunggal Ika”, ungkap Ibu Lety Meo (Orang tua dari Joana Sury, siswi kelas VII). Kegiatan ini juga disponsori oleh Komite Sekolah, Bank BRI Cabang Ende, Distributor Produk WINGS cabang Ende, Penerbit Grafindo, PUSKOPDIT FLORES MANDIRI, KOPDIT SERVIAM ENDE, KOPDIT BAHTERA ENDE, TOKO AURORA. Salam Serviam
https://youtube.com/live/0GzW1a8HCXw